Bagi Insinyur Didi Dwiputro Zakaria, memilih mobil tak bisa dilakukan secara serampangan dengan hanya melihat beberapa aspek seperti desain, tenaga, atau iming-imingi fitur dan harga yang miring saja. Namun, baginya sebuah mobil yang ideal harus memenuhi lima aspek.

“Kelimanya adalah kapasitas penumpang, kenyamanan, ketangguhan mesin, desain, serta ekonomis (irit bahan bakar dan biaya perawatan). Dan Mitsubishi Xpander memenuhi semua kebutuhan saya untuk sebuah Low MPV. Karena itulah, sejak tahun 2017 saya memilih Xpander Ultimate warna putih, lalu yang kedua Mitsubishi Xpander Black Ultimate,” papar pria 58 tahun itu.

Menurut Didi, saat pertama kali meluncur ke pasar Low MPV di Tanah Air, Mitsubishi Xpander memang tampil beda dengan gaya desain yang anti mainstream di masa itu. Gaya yang mengadopsi tampilan SUV telah memantik perhatian masyarakat, begitu pula dengan sistem penggerak roda depan yang digunakannya.

Bahkan Didi memiliki pengalaman menarik yang tidak terlupakan kala pertama kali menggunakan mobil yang pertama kali diluncurkan di Indonesia pada 10 Agustus 2017. Kala itu, tepat sebulan setelah mobil yang dipesannya itu diterima dan dia gunakan  atau di bulan Oktober 2017, dirinya dihentikan beberapa orang saat akan melakukan perjalanan.

“Ternyata mereka menanyakan mobil yang saya kemudikan (Mitsubishi Xpander) itu mobil apa (jenis) dan apakah didatangkan dari luar negeri? Mereka terkagum-kagum dengan mobil (Mitsubishi Xpander) saya. Begitu juga saat berada di SPBU dan pelataran parkir mall. Banyak orang pada bertanya soal mobil ini. Artinya, sedari awal Mitsubishi Xpander memiliki daya tarik yang luar biasa besarnya,” ungkap warga Jalan Haji Syaip Ujung, Gandaria, Jakarta Selatan itu.

Terlebih, Mitsubishi Xpander pertama Didi sudah diajaknya bepergian jauh, yaitu ke Bali dan Palembang. “Sedangkan yang baru, yakni Mitsubishi Xpander Ultimate warna hitam baru saja sampai ke Banyuwangi (kota di ujung Jawa Timur). Alhamdulillah, tidak ada keluhan soal kenyamanan, apalagi soal mesin. Itu membuktikan kehandalan dan ketangguhan mesinnya, sekaligus kenyamanan pengendaliannya,” ucap dia.

Penilaian atas kelebihan Xpander ternyata tak hanya datang dari Didi saja, sejumlah orang yang membeli Low MPV pabrikan berlambang Tiga Berlian itu menyatakan hal yang sama. “Bagi saya Xpander tuh sangat representatif untuk sebuah mobil Low MPV. Dan itu juga diakui teman-teman lain yang memilikinya. Ini terungkap tidak lama setelah saya dirikan X-MOC (komunitas pemilik Mitsubishi Xpander) banyak teman-teman pengguna Xpander dan ikut menjadi anggota X-MOC menyatakan kepuasannya,” tandas dia.

Xpander itu Trendsetter
Bahkan, mereka menyebut performa Mitsubishi Xpander lebih dari mobil-mobil lain yang sejenis dan sekelasnya. Malah, bisa disejajarkan dengan mobil-mobil di kelas atasnya.

“Enggak bikin malu-lah performance-nya. Bahkan, menjadi trend setter kan? Coba perhatikan pada saat awal mobil ini tampil dengan gaya desain yang menggabungkan unsur gaya tampilan SUV dengan MPV berpenggerak roda depan? Dibanding kompetitor? Hehehe, mereka saja akhirnya meniru Xpander kan? Dari desain dan sistem penggerak roda, jadi Mitsubishi Xpander itu trendsetter,”  aku pria yang memiliki beberapa mobil lain besutan Mitsubishi Motors ini.

Keunggulan lain yang dimiliki mobil yang kini juga telah diekspor ke banyak negara ini adalah, biaya perawatan yang tak menguras isi kantong serta paket-paket perawatan yang ditawarkan Agen Pemegang Merek (APM). Dari pengalaman Didi selama ini, biaya perawatan setelah 50.000 kilometer (km) masih terbilang ramah di kantong.

“Masih make sense, bahkan cenderung murah. Karena saya service 60.000km untuk perawatan sesuai buku service,” jelas dia.

Konsep program yang ditawarkan APM untuk perawatan mobil itu dia nilai sangat bagus. Sebab, dengan mengajak pemilik mobil berdisiplin merawat kendaraan mereka, sehingga kondisi mesin dan komponen-komponen lainnya tetap terjaga performanya.

Melihat fakta itu, Didi mengaku semakin yakin mobil-mobil Mitsubishi memang layak dikoleksi. Itu sebabnya Didi juga sudah dua kali berganti Xpander dengan tahun yang lebih muda. Bahkan, jika ingin menambah mobil lagi, dia akan membeli mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) Mitsubishi yakni Mitsubishi Pajero Sport.