Cara Rifat Sungkar Supaya Mudik Tetap Aman dan Nyaman


Tradisi mudik ke kampung halaman ketika libur Lebaran memang tidak bisa dilepaskan dari masyarakat Indonesia. Apalagi sudah dua tahun lamanya mudik saat Lebaran ini tidak bisa dilakukan karena pandemi Covid-19. Baru di tahun ini pemerintah membolehkan masyarakat untuk melakukan mudik, tentunya ada persiapan yang harus dilakukan oleh Mitsubishi Family untuk melakukan perjalanan jauh ke kampung halaman dengan aman dan nyaman.


Rifat Sungkar selaku Brand Ambassador Mitsubishi Motors di Indonesia membagikan beberapa tips agar Anda dan keluarga bisa melakukan perjalanan mudik dengan aman dan nyaman. Selain persiapan mobil Mitsubishi ada juga persiapan bagi pengemudi baik fisik dan mental juga perlu dipersiapkan juga dalam mengatur barang bawaan di mobil selama mudik.


Menurut Rifat Sungkar pemudik dengan kendaraan pribadi harus selalu mengutamakan keselamatan dalam melakukan perjalanan mudik. “Perjalanan dengan mobil yang baik selalu dilakukan dengan manajemen perjalanan yang baik. Maka dari itu, ada beberapa hal yang patut diperhatikan terkait keselamatan mengemudi jelang musim mudik Lebaran kali ini, apalagi setelah dua tahun baru bisa mudik lagi,” kata Rifat.


Ketika melakukan perjalanan jauh, idealnya dilakukan maksimal sepuluh jam dalam satu hari dan sudah termasuk masa istirahat selama perjalanan. Rifat menganjurkan agar Anda melakukan istirahat minimal selama 10 – 15 menit setiap tiga jam perjalanan.

“Selain itu, asupan makanan atau minuman yang sehat dan proporsional perlu diperhatikan, terlebih jika masih melakukan ibadah puasa selama perjalanan. Pasalnya pada saat berkendara kita membutuhkan konsentrasi yang sangat tinggi.


Faktor paling utama adalah para pemudik harus dapat bersikap sabar serta antisipatif dalam meyikapi kondisi perjalanan. “Seperti yang kita ketahui bersama, kondisi lalu lintas pada saat mudik Lebaran cenderung sangat macet, apalagi sepertinya sekarang ini banyak orang yang melakukan mudik karena sudah dua tahun tidak bisa pulang kampung karena pandemi,” beber Rifat.


Persiapan lain yang bisa dilakukan adalah terkait kesiapan diri sebagai pengemudi. Harus dipahami beberapa pengetahuan dasar seperti cara mengeluarkan dongkrak, di mana lokasi penyimpanan tongkat dongkrak, posisi jacking point (titik pendongkrakan), hingga cara menurunkan ban serep.


“Ini semua setidaknya harus dikuasai oleh para pemudik, terutama pengemudi. Mungkin terasa malas dilakukan. Namun, percayalah kita sebagai pengemudi sangat memerlukannya,” kata Rifat.


Mudik dengan mobil pribadi juga harus memperhatikan kapasitas dan bobot maksimal mobil saat akan membawa barang. Kendaraan jika membawa bobot berlebih menjadi limbung saat dibawa bermanuver.


“Suatu benda jika dibebankan secara berlebihan, maka perilaku dari benda tersebut akan berubah. Konsep inilah yang berlaku pada mobil kita. Perilaku mobil ketika melakukan pengereman, saat bermanuver ataupun berinteraksi, akan menjadi lebih lambat dan limbung,” ujarnya


Dalam perjalanan jauh dan setelah melalui berbagai situasi dan kondisi jalanan, Anda baru akan menyadari jika karakter mobil Anda berbeda dengan yang biasa Anda gunakan ke kantor dalam keseharian. “Inilah yang akan terjadi jika kita mudik dengan kapasitas bobot maksimal di kendaraan kita. Anda akan berpikir agility atau standar kelincahan dari mobil Anda berbeda,” katanya.


Begitu juga jika Anda berencana membawa barang bawaan di atas mobil, biasanya dengan menggunakan roofbox tambahan. Rifat menyarankan untuk berhati-hati bagi pemudik yang menggunakan roofbox ini, pasalnya titik berat kendaraan atau center of gravity juga berubah dari di tengah menjadi di atas mobil.


“Hati-hati jika membawa barang di atas kendaraan, karena titik berat kendaraan berubah dari center gravity di tengah menjadi di atas mobil. Ketika bermanuver harus hati-hati karena ada daya atau gerakan yang mendorong mobil saat menikung, jadi harus diperhatikan adalah batas kecepatan kendaraan Anda,” tambah Rifat lagi.  


Selain barang bawaan, Rifat juga memberikan saran untuk memastikan kondisi kampas rem pada mobil, apalagi untuk mobil yang sudah berusia dua atau tiga tahun karena biasanya kondisi kampas remnya sudah mulai aus. “Dengan beban mobil yang mungkin mencapai batas maksimal kendaraan tentu butuh daya pengereman yang lebih dari rute yang biasa Anda lalui saat berkendara sehari-hari. Itu sebabnya kondisi kampas rem wajib dicek.”

Selain itu juga Anda harus memastikan kondisi ban mobil. Ketika mobil membawa beban yang berlebih, ban tersebut tidak akan bisa memberikan performa maksimal.


“Ban memiliki tingkat elastisitas berbeda-beda. Wajib diperhatikan tekanan anginnya sehingga dengan bobot yang maksimal, setidaknya akan mendekati performa terbaik dari ban  tersebut dengan tekanan angin yang direkomendasikan,” jelas pria yang juga pereli nasional ini.


Rifat juga mengajak pemudik untuk selalu memastikan kendaraan dalam keadaan sehat dengan melakukan servis rutin di bengkel resmi Mitsubishi, termasuk mengecek fungsi-fungsi yang ada pada setiap kendaraan seperti pelumas, rem, ban, lampu, dan lain-lain.